Kanker Nasofaring / Carcinoma Nasofaring / Kanker Rongga hidung Part 1

Mari Dilanjutkan

Ch 2 Mencoba Pengobatan Selain Medis

Ngerasa aneh aja sama tindakan yang mau dilakukan sama dokter bedah itu, apalagi setelah ngobrol – ngobrol sama teman – teman dikantor tambah malas lagi buat ambil sampel yang dileher. Kebetulan atasan saya pernah ngalami kejadian serupa, jadi lehernya juga keluar benjolan. Beliau nurutin dokter buat operasi, tapi ya gitu hasil diagnose penyakitnya berubah – ubah, ada yang bilang kena getah bening, habis tu periksa lagi (diambil sampel) dibilang kena TBC kelenjar, dan masih banyak lagi. Soalnya lehernya sampai berlubang katanya karena saking seringnya dioperasi buat ambil sampel. Dia bilang coba suntik neurobion yang 5000mg, soalnya benjolan dia kempes setelah rutin disuntik sama neurobion itu. Dari tiap hari sekali, trus jadi 2 hari sekali, terus dikasih sampai benjolannya bener – bener hilang.
Karena ga tahu caranya nyuntik atau kenalan yang bisa nyuntik jadi nyari ke apotik tanya neurobion 5000mh ada ga, ternyata ada meurobion forte namanya warnanya pink. Setelah tahu dan dapat obatnya mulailah minum tiap hari itu obat. Tapi pas searching di internet cara ngobati benjolan ternyata mengerikan juga benjolan dileher, karena selalu dihubungkan ke kanker getah bening. Tapi selain berita mengerikan tersebut ternyata kita dapat juga info mengenai obat yang boleh saya anggap sampai sekarang obat yang cukup ampuh walaupun bukan menyembuhkan, tetapi bisa menahan atau mengurangi pertumbuhan benjolan atau mimisan yang kadang – kadang masih ngucur. Ada sebuah daun yang cukup mujarab, Daun Sirsak, ya daun sirsak. Kenapa saya bilang cukup mujarab, karena setelah minum rebusan daun tersebut benjolan sebelah kiri mulai mengecil dan mimisan ga pernah ngucur lagi dari hidung. Memang mengecil tapi ga hilang benjolan yang dileher sebelah kiri, dan untuk leher sebelah kanan ukurannya ga mengecil tapi juga membesar, tetap ukurannya seperti pada saat sebelum minum rebusan daun sirsak.
Sekitar bulan Februari 2015, karena masih penasaran dengan benjolan yang masih belum hilang, saya datangi lagi dokter keluarga untuk minta rujukan, dan kali inipun masih sama, dia ngerujuk ke dokter bedah lagi walaupun sudah saya minta ke dokter lain seperti dokter THT atau penyakit dalam tapi dokter keluarga ini masih kekeuh untuk ngerujuk ke dokter bedah. Ok lah ke dokter bedah tetapi sekarang kerumah sakit lain, sapa tau ada solusi lain buat mendapatkan hasil. Setelah periksa ke Dokter bedah di RS lain ternyata jawaban yang didapat sama, yaitu di bedah dulu, ambil sampel baru nanti bisa diketahui hasilnya. Itu terakhir kali saya minta rujukan buat berobat masalah benjolan dileher, setelahnya ga pernah lagi saya minta rujukan, Cuma minum rebusan daun sirsak dan neurobion aja buat mengurangi benjolan. Paling nggak sudah berusaha berobat walaupun solusinya kurang menyakinkan menurut ane.
Bulan Maret 2015 kami pulang ke Cilacap buat menghabiskan jatah cuti yang mau habis masa berlakunya. Pas pulang ini sama orang tua serta sama saudara – saudara disuruh berobat ke pengobatan alternative, karena ada mbah saya yang berhasil hilang setelah berobat ke ibut tersebut. Ok saya coba saja, namanya juga ikhtiar urusan hasil bagaimana ya diserahkan sama Allah SWT. Sampailah kita ke tempat ibu yang menurut berita bisa mengobati. Ngobrol – ngobrol sana sini, tanya juga beliaunya tahu info darimana dsb. Kemudian langsung melihat benjolan dia langsung bilang InsyaaAllah bisa diobati karena bukan kelenjar getah bening yang kena, kalo kelenjar getah bening ga berani dianya buat ngobati. Suruh beli 2 aqua botol yang besar trus kentang 2 Kg, setelah semua barang sudah terbeli balik lagi ke tempat ibu tersebut. Setelah dibaca – bacain air botol aqua dan kentang dikasihkan lagi ke saya, saya disuruh dari botol ini sampai habis. Untuk kentangnya diparut kemudian ditempelkan ke leher trus ditahan dengan kain serbet biar ga jatuh berhamburan, sebelum kentang habis dicampur dengan yang baru dan langsung pakai yang baru tersebut bisa. Trus ada satu lagi yang harus dibeli, yang satu ini disediain sama si ibu, kopi mengkudu, minum air kopi in juga selain air aqua tadi, ini juga rutin tiap hari. Harganya lumayan mahal juga untuk ukuran kopi, satu bungkus kecil isi tiga sachet harganya Rp 25.000, jadi kalo beli satu pak katung plastic harganya Rp 300.000 isi 12 bungkus.
Untuk kentang ga lama memakainya, karena baunya yang bener – bener ga enak pas bangun paginya, sudah gitu semua baju dan bantal pasti kotor. Bingung juga sama bau yang muncul dari parutan kentang tersebut, baunya benar – benar busuk. Pertanyaan yang muncul, bau ini karena kentangnya bekerja nyerap penyakit dari benjolannya atau busuk karena kentang campur dengan keringat, maka jadilah dalam semalam bau busuk langsung tercium dari balutan kentang ini. Kurang lebih 2 bulan saja pakai kentang parut ini, selain bau juga efek ke benjolan keliatannya ga ada. Berhentilah pakai kentangnya, tapi untuk kopi mengkudu masih terus konsumsi bareng sama daun sirsak. Cukup lama konsumsi kopi mengkudu ini karena pas pulang lebaran tahun 2015 saya juga sempat beli lagi 2 pack kopi mengkudu. Setelah satu pack habis saya berhenti minum kopi mengkudu, hanya mengkonsumsi rebusan daun sirsak. Sampai sekarang di tahun 2017 sisa 1 pack masih ada belum tercerai berai dari bungkusnya.
Alhamdulillah selama saya mengkonsumsi daun sirsak dan kopi mengkudu ini saya jarang sekali mimisan yang ngucur cukup deras. Keluar darah dari hidung masih tapi hanya pas wudhu buat sholat subuh, itupun ga sampai ngucur, hanya pas memasukkan air ke hidung darah terlihat, dan itupun tidak tiap hari hanya kalo hari sebelumnya capek pasti keluar darah dari hidung. Rutinitas berjalan seperti biasa, keinginan untuk mencari tahu penyebab benjolan di leher yang semakin lama semakin melebar untuk yang sebelah kiri dan sebelah kanan tidak ada tanda – tanda mengecil pun tak surut. Minta bantuan orang tua di Cilacap siapa tahu ada info dokter, karena pernah ngobrol dengan tetangga pas pulang bahwa istrinya pernah mengalami benjolan dileher dan bisa hilang hanya dengan minum obat saja.
Kesibukan semakin banyak tingkat stress juga semakin tinggi karena semakin mendekati hari pelaksanaan kegiatan Turn Around yang akan dilaksanakan. Mumpung ada libur panjang akhir tahun, cuti dulu sebelum melalui hari berat yang akan datang. Detail cerita pas liburan bisa dilihat dipost sebelumnya ya. Mungkin akan ditambahkan sedikit cerita yang berkaitan dengan Nasofaring disini. Selama perjalanan dengan jarak tempuh yang cukup jauh dalam liburan ini ga pernah ngalami yang namanya hidung mimisan, kecuali setelah satu perjalanan yang cukup dekat bagi saya hanya dari Cilacap ke Purwokerto perjalanan yang mungkin tidak sampai 1 jam, walaupun pas muter – muter di Purwokerto juga lama dari pagi sebelum sampai malam baru keluar pulang dari Purwokerto. Besok pagi pas ambil air wudlu buat sholat shubuh, langsung meneteslah darah yang lumayan banyak karena agak susah berhenti. Nyari tisu dan disumpellah 2 hidung, cukup nahan darah supaya ga ngucur pas sholat, dan setelah sholat darah pun langsung behenti mengalir. Asumsi saya waktu itu kenapa darah ngucur lagi pas ya mungkin karena kecapekan, walaupun cuma duduk di mobil tetapi kondisi cuaca yang cukup panas lumayan menguras tenaga juga. Padahal nanti sore mau pulang ke Palembang, naik bis lagi tentunya (kalau yang ini belum sempat nyelesain ceritanya, sudah ada draft sih hehehe).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Iwak Anyar

Kanker Nasofaring / Carcinoma Nasofaring / Kanker Rongga hidung Part 1

Menuju kota di pesisir selatan Indonesia Part 2