Palembang Cilacap 4 hari 4 Malam
mari dimulai dari persiapan buat mudik kekampung halaman, 2 minggu
sebelum keberangkatan sudah mulai booking tiket untuk perjalanan
Palembang - Jakarta tanggal 14 maret 2015, dan juga tiket untuk Jakarta -
Kudus Tanggal 15 Maret 2015. Tiket palembang jakarta sudah ditangan dan
untuk jakarta kudus dah booking tempat duduk bayar pas dah nyampai
Jakarta. untuk perjalanan berikutnya langsung pesen tiket dari tempat
keberangkatan.
Kita langsung skip aja ke hari keberangkatan,14 Maret 2015
Setelah pagi yang dilewati dengan kesana kemari karena banyak keperluan yang harus diselesaikan sebelum keberangkatan, rencana mau naik trans musi menuju pool bis pahala kencana harus dibatalkan karena waktu perkiraan tempuh yang g bisa tepat waktu, jadi terpaksa harus naik taksi
.
setelah nyampai pool ada berita yang menyedihkan, bis ada trouble
dilampu sein dan mesin sehingga keberangkatan mundur, dari rencana
berangkat jam 11.30 jadi 13.30. Akhirnya bis siap berangkat dan TS
ngeliat tempat duduk TS ditempati orang lain, setelah konfirmasi ke
pihak PK tempat duduk digeser yang tadinya 1C&1D menjadi 1A&1B, g
masalah yang penting dapat seat depan, klo sampe g dapat bakalan rame
juga ini.
Akhirnya bis berangkat sekitar jam 13.30, pas keluar dari pool hujan deras menemani perjalanan sampai jembatan musi 2. selepas jembatan sampai terminal dan indralaya bis berjalan lambat karena macet yang panjang menuju Indralaya, selain jalan yang rusak mungkin banyak juga kendaraan kendaraan yang menuju ke Palembang. bis masih berjalan biasa belum kliatan keganasannya, mungkin dikarenakan jalan yang boleh dibilang rusak parah yang mungkin menjadi ciri khas jalur sumatra, bahkan didaerah kayu agung jalan aspal sudah hilang dan telah berubah menjadi jalan tanah, dan disitu bis berenti sebentar karena banyak orang jualan duku sapa tau aja ada yang mau borong duku kata sopirnya. berenti sekitar 15 menit dilanjut lagi mengarungi jalan yang ancur parah kurang lebih ada 3 km. Sampai di Rumah makan Pagi Sore kayu sekitar jam 16.30.
sekitar jam 17.00 perjalanan dilanjutkan kembali dan supir pun berganti yang ini mas arif namanya kalo diliat dari bahasanya 2 supir ini berasal dari sumatra barat sepertinya, setelah lepas dari rumah makan mulai keluar ganasnya lari mesin hino ini, selain jalan yang sudah bagus tentunya. melaju terus sampai sekitar jam 21.00 berenti dirumah makan didaerah tulang bawang lupa tapi nama rumah makannya, ts numpang ke toilet aja g selera makan ngliat suasana RM yang kurang menarik. g lama berenti sekitar 15 menit perjalanan dilanjutkan lagi. Masuk jalan lintas timur ke bakahuni sepanjang jalan sampai metro hujan terus turun tanpa ampun, beneran g kliatan jalan didepan, sehingga berkali-kali dapat jackpot lubang dijalan. Sempat naikin penumpang juga sebelum masuk metro dan juga ganti supir lagi.
Setelah masuk Metro jalanan mulai bagus lagi dan ujan mulai reda, mata pun mulai berat tapi cuma bisa tidur sebentar sekitar 30 menit. pas masuk lampung ada sesuatu yang aneh buat saya, ada beberapa penumpang yang turun kemudian dinaikan ke mobil pribadi, ternyata lagi main kucing2an sama pemeriksaan di lampung, g masalah buat TS karena bis juga lagi g penuh. kurang lebih sekitar jam 1 bis keluar dari checking pahala kencana di Lampung. dan gas terus dibejek sama sopir sambil dengerin cerita sopir yang katanya bawa hino tu lebih enak daripada merci, mau kecepatan berkurang g perlu repot2 pindah persenling, dan itu bener2 dipraktekin sama tu supir, bejek gas trus sampai ke bakahuni, dan naik kapal sekitar jam setengah 3 an. palembang bkahuni kurang dari 2 jam lumayan juga.
Nyampe baheuni dan langsung masuk kekapal, ternyata kapal yang dinaiki ini termasuk kapal cepat jadi waktu tempuh lebih cepat. ini bisa dibilang beruntung bisa juga tidak, beruntung perjalanan jadi lebih cepet, yang bikin apes kapal berasa goyang hueks gitu lah. sekitar jam 5 kapal sandar dimerak, mampir dulu ke warung tempat kontrol PK dimerak, dan tak lupa saya tinggalkan muntahan isi perut disana wkwkwk. perjalanan dilanjutkan kembali menuju rawamangun dengan lancar dan aman, sekitar jam 7 masuk kerawamangun. turun dari bis, ambil tas dibagasi yang basah total karena hujan yang melanda dilampung, jangan lupa sarapan ma soto ayam lamongan buat ngisi perut yang keluar. selesai makan nelpon emak buat ambil tiket yang sudah dibooking, nunggu sekitar 1 jam, ketemuan bayar dan ternyata dapat armada yang sama seperti dulu, harapan untuk mencoba yang lain telah sirna. Tiket dah ditangan, perjalanan dilanjutkan ke bekasi menunggu waktu sekalian istirahat dan mengunjungi mertua walaupun waktu sangat singkat.
Setelah melewati perjalanan yang sepi tanpa ada perlawanan bis lain karena sepanjang jalan yang ada hanya truk truk dan truk, ketemu dengan bis hal yang jarang, kecuali di rumah makan saat berenti. terbayang perjalanan nanti malam mengarungi pantura yang tentunya bakal disuguhi sesuatu yang ngga didapat dari perjalanan mengarungi lintas timur sumatra.
Jam menunjuk jam 15.00, mulai siap - siap karena bis akan berangkat jam 17.30 dari rawamangun info pas ngambil tiket tadi. sambil berdoa semoga hujan reda sehingga menuju rawamangun bisa ditempuh naik bis kota dan trans jakarta tetapi cuaca masih menunjukkan ujan g bakalan mereda nih dan akhirnya telpon taxi lagi dah hiks. meleset lagi, dan gagal lagi naik bus kota buat menghemat dana hiks lagi. jam 16.00 taksi dah siap mengantar kerawamangun, galau campur nyesel juga, kenapa pesen jam 4 kalo naik taksi, bakalan nunggu lama ni diterminal padahal kalo mundur kan bisa leih lama istirahat dirumah, dan ternyata benar perjalanan ditempuh sangant singkat sekitar 30 menit walopun hujan deras banget g masalah tancap gas terus ni taksi, sekitar jam setengah 5 taksi dah nyampe di terminal rawamangun. jam segini bis yang mau dinaikin TS belum keliatan batang bumpernya, ya dah nyari tempat berteduh aja kalo gitu.
Setelah menunggu lumayan lama akhirnya terlihat juga bis yang akan dinaikin TS, langsung aja meluncur menuju agen dan lapor, dan dipersilahkan menuju bis. dan akhirnya menuju yang sudah ditunggu, Bis nya pak Haji Haryanto HR 91 sang wali, sebenarnya pengin armada HR yang lain tapi gapapalah yang penting naik bis pelari juga jadi tetep greget.kursi 1C & 1D sudah ditempati tempat duduk yang sama juga seperti 1 setengah tahun yang lewat. suasana masih g berubah, masih tetap makyus ni bis. terlihat yang punya batangan ni bis raden suroso tapi untuk supir yang satunya g tau namanya orangnya tinggi besar dengan suara yang berat seumuranlah kurang lebih sama yangpunya batangan ni bus.
Sudah duduk cantik menunggu bis diberangkatkan, jam sudah menunjukkan lewat dari pukul 17.30 tapi belum ada tanda - tanda bisa mau diberangkatkan. masih menunggu sampai ada kru agen yang naik dan ngasih info kalo masih nunggu penumpang, ditunggu sampai jam 18.00 bis cuma maju sedikit. terlihat armada - armada muriaan satu per satu mulai meninggalkan terminal rawamangun. Sampai tertinggal 2 bis di jalan depan terminal rawamangun dan bis masih menunggu, sekitar jam 18.15 bis lepas landas dengan pelan dengan mas suroso jadi supir pinggir. dan berhenti lagi karena ternyata ada penumpang yang lagi sholat di masjid sebelah terminal. menunggu dan menunggu lagi sampai akhirnya kurang lebih jam 18.30 Sang Wali benar-benar take off dari rawamangun.
bis mulai dipacu menerobos jalanan jakarta yang tidak begitu ramai. masuk tol dan bis dipacu dengan bejekan gas yang semakin dalam, lalu lintas dijalan tol juga tidak begitu ramai jadi lah si sopir ini melaju konstan dengan speed diatas 100km/h (diliat dari GPS karena speedo meter mati) mungkin malahan bisa sampai mentok kalo jarum speedometer nya bisa bergoyang. selama didalam tol tidak ada tidak terlihat armada muriaan cuma ada sinjay, SA dan juga dewi sri. langsung lumat habis semua tanpa ada kesulitan yang berarti. keluar dari pintu tol Cikampek jalanan pun boleh dibilang sepi, gada istilah bermacet macet ria menuju simpang Jomin lancar jaya perjalanan malam ini.
Tetapi ada pemandangan yang mencengangkan dari arah sebaliknya, karena TS g bisa menghitung berapa jarak kemacetan disebelah jadi cluenya begini, macet terhitung dari simpang jomin sampai kurang lebih 20 menit perjalanan menuju rumah makan dengan kecepatan kurang lebih 60 - 80 km/jam. pokoknya panjang buanget lah macetnya, puas lah pokoke yang macet2an. kurang lebih pukul 20.30 bis sudah masuk ke rumah makan, dan tidak bis lain yang menemani hanya HR 91 sendirian yang nongkrong di parkiran rumah makan. Terlintas dalam hati TS kayaknya bakalan terulang lagi perjalanan lintas sumatra yang sepi tanpa musuh yang berarti, dan gagal melihat adu skill sopir sopir pantura. hiks hiks

Sekitar pukul 21.00 penumpang sudah bersiap di bis, dan sopir pengendali kokpit pun berganti. langsung dibejek pedal gas dalam2 dan bis langsung meluncur mengarungi jalur pantura, masih ditemani oleh truk dan rombongan sinjay SA dewi sri dan teman - temannya, bukan halangan yang berarti untuk take over dari pasukan - pasukan yang diatas. sampai ketemu armada garuda mas lumayan juga pertarungannya kurang lebih ada 10 menit geal geol nunggu kesempatan yang pas untuk nyeset ni bis, sebelum masuk tol palimanan garuda mas berhasil diasapi sama Sang Wali ini.
Masuk tol kembali sepi, bahkan boleh dibilang sendirian mengarungi jalan tol, karena bener-bener gada kendaraan lain (ada lah banyak tapi y langsung dibokong gitu deh, jadi terasa sendiri di tol). sepertinya emg bener nih filling bakalan sepi perjalanan ini, terlebih lagi pas sampai daerah brebes ketemu kresan dari arah timur rombongan muriaan, rame sekali, banyak konvoi dan benar - benar beringingan, terbayang alangkah menariknya perjalanan ke arah barat malam ini, pasti banyak adegan seset menyeset. sedangkan kita yang menuju arah timur hanya bisa memandang jalan kosong tanpa ada teman bergeal geol mencari celah.
Sampai Tegal masih belum nemu teman, bis melaju membelah pantura seorang diri. masuk pemalang masih sama gada yang menghalangi HR 91 ini untuk terus nelesat membelah pantura, melewati pemalang pun masih sendiri dan dikarenakan perjalanan yang plong - plong aja dan ditemani dengan empuknya air suspension, TS tidak kuat lagi menahan mata untuk terbuka, sandaran kaki dinaikan dan langsung slonjor dan bleg mata mulai dipejamkan. sampai akhirnya TS terbangun dan Sang Wali pun lagi berhenti di pom bensin, langsung ambil HP, buka map dan ternyata sudah memasuki Kendal, melihat jam sekitar jam setengah 2.
Sang Sopirpun berganti, bis meninggalkan pom bensin tersebut dan gas pun langsung di bejek pol kembali, memasuki semarang mulai banyak penumpang yang turun, memasuki demak pun berjalan menyusuri jalan dalam kota karena ada yang mau turun didekat pasar, melaju terus meninggalkan demak dan mulai memasuki kudus TS siap - siap turun, sepi sekali malam ini jalan dikudus pun benar - benar tidak ada kendaraan yang berlalu lalang. mendekati SMA 1 BAE bis berenti dan TS turun dari bis dengan berucap, "Terimakasih pak Sopir". TS dan Ibu Negara berdiri memandang kanan kiri yang sepi, dan bingung apakah perlu menelpon untuk dijemput, tapi berhubung masih jam 3 pagi, ga enak juga kalo minta dijemput, soalnya pas semalam dah bilang "Mungkin nyampai kudus sekitar jam setengah 5 om, pas Subuh", sekalian olahraga TS berjalan kaki ± 15 menit untuk sampai tujuan. Cuma satu kata untuk melukiskan perjalanan malam ini, Mantaf abis, jalan seperti sudah di booking untuk bis HR 91 sang wali bisa melesat terbang mengarungi pantura, walaupun sepi dari adegan selap selip kanan kiri. Start from Rawamangun 18.30 dan turun di Ngembal Kudus 03.00 pas.
Hari ke 3 perjalanan, masih belum menentukan kapan dan mau naik apa perjalanan berikutnya, apa mau melanjutkan perjalan sore ini dengan perjalanan estafet atau dilanjutkan besok dengan 1 kali perjalanan. Gampanglah mau naik apa yang penting jalan - jalan dulu menyusuri kota kudus, sapa tau pas ditengah jalan bisa tercerahkan galau ini. menyusuri kudus, mampir dulu ke masjid yang menjadi ikon kota kudus, keliling lagi nyari yang seger-seger dapat es tape ketan maknyus jg rasanya. pas perjalanan menuju pulang ke rumah iseng - iseng aja mampir ke pool nusantar getas tanya - tanya bis kejogja berangkat jam berapa, dan ternyata ada perjalanan besok pagi dan TS memilih yang jam 7, bayar tiket buat 2 orang dan selesai sudah kegalauan mau naik apa ke jogja.
Besok paginya pas mau berangkat, udah ketar ketir aja karena mempet banget waktu berangkat ke pool, semoga bisa nyampe sebelum jam 7 kata om-nya TS, dan ternyata benar nyampe disana sangat pas jam 7 tidak kurang tidak lebih. Pamit dan naik kita bis berwarna kuning, ternyata banyak juga penumpangnya, kayaknya pas kemarin booking tiket masih banyak kursi yang kosong, dan kursi TS pun sudah ditempati oleh duo mbak-mbak, yang akhirnya langsung tersingkir setelah TS menunjukkan tiket yang udah ada tempat duduknya. Selama perjalanan menuju semarang ternyata bis ini juga banyak naikin penumpang dijalan, TS sempat bingung juga katanya bis patas tapi koq yang naik bisa sampai pada berdiri didalam, tapi g masalah juga buat TS karena jam segini kan waktunya orang berangkat kerja.
Masuk Semarang dan banyak juga penumpang yang pada turun. Kalo boleh dibilang perjalan kudus semarang agak nyantai dan masuk terminal terboyo sekitar jam 9.00, ngetem dulu dan berangkat sekitar setengah jam kemudian menuju Jogja, dan berhenti lagi diagen nusantara untuk ngambil penumpang, sekitar 15 menit dan bis melanjutkan perjalanan menuju Jogja kembali. selama perjalanan menuju Jogja boleh dikatakan kecepatannya normal lah, g ngebut - ngebut bgt tapi juga g pelan - pelan banget, mungkin juga karena perjalanan siang sehingga boleh dikata jalan tu lagi ramai gitu. dan Akhirnya sekitar jam setengah 1 bis mendarat di terminal jombor Jogja disana sudah terparkir si scania yang diperjlanan sekarang TS g kesampaian untuk naik armada scanianya nusantara, mungkin lain kali bakal beruntung.
Tujuan berikutnya sudah pasti ke pusat kota Jogja yaitu malioboro, naik bis 2A menuju malioboro dengan penumpang yang tidak begitu ramai jadi ngerasa nyaman aja walaupun bawaan segede gambreng, sebentar aja di jogja yang penting dah jalan-jalan menyusuri malioboro dan pasar beringharjo. Lepas jam 15.30 kita menuju ke terminal giwangan dan tentunya masih menggunakan trans jogja bis 3A. perjalanan kurang lebih 45 menit untuk nyampe giwangan ga tau perjalanan ini cepat atau lama, tapi bagi TS lumayan jauh jg jalan yang ditempuh jadi y wajar kalo lama.
Setelah nyampe di terminal giwangan langsung menuju ke pemberangkatan ke Cilacap, sebenarnya kedatangan pas jadi bisa ikut bis yang berangkat jam setengah 5, tapi apa daya sepertinya bis yang setengah 5 tidak terlihat jadilah kita berangkat jam 17.00. Segera pesen untuk booking tempat duduk dan setelah menunggu lama TS naik ke Bis Efi dengan bodi Jetbus HD2. Jam 17.00 bis keluar dari terminal menyusuri ring road selatan dengan jalan yang mindik2 alias alon alias pelan sampe Ambar Ketawang, dalam hati TS berucap mungkin setelah keluar dari ambar ketawang bis akan menunjukkan aksinya.
Keluar dari ambar ketawang bis lumayan lebih cepet dari sebelumnya, kecepatan masih seperti biasa untuk bis - bis jurusan Cilacap Jogja, pokoknya speedometer mentok 80km/jam langsung netral gitulah. masuk daerah kebumen yang jalan cendrung sudah sepi bis g pernah memacu kecepatan lebih dari 80 km/jam, mungkin biar hemat jatah solar kali y. menyusuri jalan dari Buntu sampai Maospun masih yang sepi pun gigi netral masih menjadi andalan dari driver efisiensi ini. harapan untuk mencapai Cilacap lebih lebih cepat ternyata sirna, perjalanan Jogja Cilacap masih sama seperti dulu pas naik kelas ekonomi, sama - sama 5 jam. Yang membedakan mungkin kenyamanan, ada TV buat muter klip dangdut koplo, ber AC dan dapat Teh botol sebagai teman perjalanan. mungkin buat orang yang mau mencari nyaman rekomended naik efi tapi kalo memburu waktu atau speed hunter harus Dipertimbakan lagi untuk naik bis satu ini.
Sekian Reptour dari TS, maaf kalo lama dalam menyelesaikannya, dan juga untuk foto yang tidak ada sama sekali. semoga bisa buat report lagi dengan gambar yang menyertai, amin...
Penampakan tiketnya biar afdol
Kita langsung skip aja ke hari keberangkatan,14 Maret 2015
Setelah pagi yang dilewati dengan kesana kemari karena banyak keperluan yang harus diselesaikan sebelum keberangkatan, rencana mau naik trans musi menuju pool bis pahala kencana harus dibatalkan karena waktu perkiraan tempuh yang g bisa tepat waktu, jadi terpaksa harus naik taksi
Akhirnya bis berangkat sekitar jam 13.30, pas keluar dari pool hujan deras menemani perjalanan sampai jembatan musi 2. selepas jembatan sampai terminal dan indralaya bis berjalan lambat karena macet yang panjang menuju Indralaya, selain jalan yang rusak mungkin banyak juga kendaraan kendaraan yang menuju ke Palembang. bis masih berjalan biasa belum kliatan keganasannya, mungkin dikarenakan jalan yang boleh dibilang rusak parah yang mungkin menjadi ciri khas jalur sumatra, bahkan didaerah kayu agung jalan aspal sudah hilang dan telah berubah menjadi jalan tanah, dan disitu bis berenti sebentar karena banyak orang jualan duku sapa tau aja ada yang mau borong duku kata sopirnya. berenti sekitar 15 menit dilanjut lagi mengarungi jalan yang ancur parah kurang lebih ada 3 km. Sampai di Rumah makan Pagi Sore kayu sekitar jam 16.30.
sekitar jam 17.00 perjalanan dilanjutkan kembali dan supir pun berganti yang ini mas arif namanya kalo diliat dari bahasanya 2 supir ini berasal dari sumatra barat sepertinya, setelah lepas dari rumah makan mulai keluar ganasnya lari mesin hino ini, selain jalan yang sudah bagus tentunya. melaju terus sampai sekitar jam 21.00 berenti dirumah makan didaerah tulang bawang lupa tapi nama rumah makannya, ts numpang ke toilet aja g selera makan ngliat suasana RM yang kurang menarik. g lama berenti sekitar 15 menit perjalanan dilanjutkan lagi. Masuk jalan lintas timur ke bakahuni sepanjang jalan sampai metro hujan terus turun tanpa ampun, beneran g kliatan jalan didepan, sehingga berkali-kali dapat jackpot lubang dijalan. Sempat naikin penumpang juga sebelum masuk metro dan juga ganti supir lagi.
Setelah masuk Metro jalanan mulai bagus lagi dan ujan mulai reda, mata pun mulai berat tapi cuma bisa tidur sebentar sekitar 30 menit. pas masuk lampung ada sesuatu yang aneh buat saya, ada beberapa penumpang yang turun kemudian dinaikan ke mobil pribadi, ternyata lagi main kucing2an sama pemeriksaan di lampung, g masalah buat TS karena bis juga lagi g penuh. kurang lebih sekitar jam 1 bis keluar dari checking pahala kencana di Lampung. dan gas terus dibejek sama sopir sambil dengerin cerita sopir yang katanya bawa hino tu lebih enak daripada merci, mau kecepatan berkurang g perlu repot2 pindah persenling, dan itu bener2 dipraktekin sama tu supir, bejek gas trus sampai ke bakahuni, dan naik kapal sekitar jam setengah 3 an. palembang bkahuni kurang dari 2 jam lumayan juga.
Nyampe baheuni dan langsung masuk kekapal, ternyata kapal yang dinaiki ini termasuk kapal cepat jadi waktu tempuh lebih cepat. ini bisa dibilang beruntung bisa juga tidak, beruntung perjalanan jadi lebih cepet, yang bikin apes kapal berasa goyang hueks gitu lah. sekitar jam 5 kapal sandar dimerak, mampir dulu ke warung tempat kontrol PK dimerak, dan tak lupa saya tinggalkan muntahan isi perut disana wkwkwk. perjalanan dilanjutkan kembali menuju rawamangun dengan lancar dan aman, sekitar jam 7 masuk kerawamangun. turun dari bis, ambil tas dibagasi yang basah total karena hujan yang melanda dilampung, jangan lupa sarapan ma soto ayam lamongan buat ngisi perut yang keluar. selesai makan nelpon emak buat ambil tiket yang sudah dibooking, nunggu sekitar 1 jam, ketemuan bayar dan ternyata dapat armada yang sama seperti dulu, harapan untuk mencoba yang lain telah sirna. Tiket dah ditangan, perjalanan dilanjutkan ke bekasi menunggu waktu sekalian istirahat dan mengunjungi mertua walaupun waktu sangat singkat.
Setelah melewati perjalanan yang sepi tanpa ada perlawanan bis lain karena sepanjang jalan yang ada hanya truk truk dan truk, ketemu dengan bis hal yang jarang, kecuali di rumah makan saat berenti. terbayang perjalanan nanti malam mengarungi pantura yang tentunya bakal disuguhi sesuatu yang ngga didapat dari perjalanan mengarungi lintas timur sumatra.
Jam menunjuk jam 15.00, mulai siap - siap karena bis akan berangkat jam 17.30 dari rawamangun info pas ngambil tiket tadi. sambil berdoa semoga hujan reda sehingga menuju rawamangun bisa ditempuh naik bis kota dan trans jakarta tetapi cuaca masih menunjukkan ujan g bakalan mereda nih dan akhirnya telpon taxi lagi dah hiks. meleset lagi, dan gagal lagi naik bus kota buat menghemat dana hiks lagi. jam 16.00 taksi dah siap mengantar kerawamangun, galau campur nyesel juga, kenapa pesen jam 4 kalo naik taksi, bakalan nunggu lama ni diterminal padahal kalo mundur kan bisa leih lama istirahat dirumah, dan ternyata benar perjalanan ditempuh sangant singkat sekitar 30 menit walopun hujan deras banget g masalah tancap gas terus ni taksi, sekitar jam setengah 5 taksi dah nyampe di terminal rawamangun. jam segini bis yang mau dinaikin TS belum keliatan batang bumpernya, ya dah nyari tempat berteduh aja kalo gitu.
Setelah menunggu lumayan lama akhirnya terlihat juga bis yang akan dinaikin TS, langsung aja meluncur menuju agen dan lapor, dan dipersilahkan menuju bis. dan akhirnya menuju yang sudah ditunggu, Bis nya pak Haji Haryanto HR 91 sang wali, sebenarnya pengin armada HR yang lain tapi gapapalah yang penting naik bis pelari juga jadi tetep greget.kursi 1C & 1D sudah ditempati tempat duduk yang sama juga seperti 1 setengah tahun yang lewat. suasana masih g berubah, masih tetap makyus ni bis. terlihat yang punya batangan ni bis raden suroso tapi untuk supir yang satunya g tau namanya orangnya tinggi besar dengan suara yang berat seumuranlah kurang lebih sama yangpunya batangan ni bus.
Sudah duduk cantik menunggu bis diberangkatkan, jam sudah menunjukkan lewat dari pukul 17.30 tapi belum ada tanda - tanda bisa mau diberangkatkan. masih menunggu sampai ada kru agen yang naik dan ngasih info kalo masih nunggu penumpang, ditunggu sampai jam 18.00 bis cuma maju sedikit. terlihat armada - armada muriaan satu per satu mulai meninggalkan terminal rawamangun. Sampai tertinggal 2 bis di jalan depan terminal rawamangun dan bis masih menunggu, sekitar jam 18.15 bis lepas landas dengan pelan dengan mas suroso jadi supir pinggir. dan berhenti lagi karena ternyata ada penumpang yang lagi sholat di masjid sebelah terminal. menunggu dan menunggu lagi sampai akhirnya kurang lebih jam 18.30 Sang Wali benar-benar take off dari rawamangun.
bis mulai dipacu menerobos jalanan jakarta yang tidak begitu ramai. masuk tol dan bis dipacu dengan bejekan gas yang semakin dalam, lalu lintas dijalan tol juga tidak begitu ramai jadi lah si sopir ini melaju konstan dengan speed diatas 100km/h (diliat dari GPS karena speedo meter mati) mungkin malahan bisa sampai mentok kalo jarum speedometer nya bisa bergoyang. selama didalam tol tidak ada tidak terlihat armada muriaan cuma ada sinjay, SA dan juga dewi sri. langsung lumat habis semua tanpa ada kesulitan yang berarti. keluar dari pintu tol Cikampek jalanan pun boleh dibilang sepi, gada istilah bermacet macet ria menuju simpang Jomin lancar jaya perjalanan malam ini.
Tetapi ada pemandangan yang mencengangkan dari arah sebaliknya, karena TS g bisa menghitung berapa jarak kemacetan disebelah jadi cluenya begini, macet terhitung dari simpang jomin sampai kurang lebih 20 menit perjalanan menuju rumah makan dengan kecepatan kurang lebih 60 - 80 km/jam. pokoknya panjang buanget lah macetnya, puas lah pokoke yang macet2an. kurang lebih pukul 20.30 bis sudah masuk ke rumah makan, dan tidak bis lain yang menemani hanya HR 91 sendirian yang nongkrong di parkiran rumah makan. Terlintas dalam hati TS kayaknya bakalan terulang lagi perjalanan lintas sumatra yang sepi tanpa musuh yang berarti, dan gagal melihat adu skill sopir sopir pantura. hiks hiks
Sekitar pukul 21.00 penumpang sudah bersiap di bis, dan sopir pengendali kokpit pun berganti. langsung dibejek pedal gas dalam2 dan bis langsung meluncur mengarungi jalur pantura, masih ditemani oleh truk dan rombongan sinjay SA dewi sri dan teman - temannya, bukan halangan yang berarti untuk take over dari pasukan - pasukan yang diatas. sampai ketemu armada garuda mas lumayan juga pertarungannya kurang lebih ada 10 menit geal geol nunggu kesempatan yang pas untuk nyeset ni bis, sebelum masuk tol palimanan garuda mas berhasil diasapi sama Sang Wali ini.
Masuk tol kembali sepi, bahkan boleh dibilang sendirian mengarungi jalan tol, karena bener-bener gada kendaraan lain (ada lah banyak tapi y langsung dibokong gitu deh, jadi terasa sendiri di tol). sepertinya emg bener nih filling bakalan sepi perjalanan ini, terlebih lagi pas sampai daerah brebes ketemu kresan dari arah timur rombongan muriaan, rame sekali, banyak konvoi dan benar - benar beringingan, terbayang alangkah menariknya perjalanan ke arah barat malam ini, pasti banyak adegan seset menyeset. sedangkan kita yang menuju arah timur hanya bisa memandang jalan kosong tanpa ada teman bergeal geol mencari celah.
Sampai Tegal masih belum nemu teman, bis melaju membelah pantura seorang diri. masuk pemalang masih sama gada yang menghalangi HR 91 ini untuk terus nelesat membelah pantura, melewati pemalang pun masih sendiri dan dikarenakan perjalanan yang plong - plong aja dan ditemani dengan empuknya air suspension, TS tidak kuat lagi menahan mata untuk terbuka, sandaran kaki dinaikan dan langsung slonjor dan bleg mata mulai dipejamkan. sampai akhirnya TS terbangun dan Sang Wali pun lagi berhenti di pom bensin, langsung ambil HP, buka map dan ternyata sudah memasuki Kendal, melihat jam sekitar jam setengah 2.
Sang Sopirpun berganti, bis meninggalkan pom bensin tersebut dan gas pun langsung di bejek pol kembali, memasuki semarang mulai banyak penumpang yang turun, memasuki demak pun berjalan menyusuri jalan dalam kota karena ada yang mau turun didekat pasar, melaju terus meninggalkan demak dan mulai memasuki kudus TS siap - siap turun, sepi sekali malam ini jalan dikudus pun benar - benar tidak ada kendaraan yang berlalu lalang. mendekati SMA 1 BAE bis berenti dan TS turun dari bis dengan berucap, "Terimakasih pak Sopir". TS dan Ibu Negara berdiri memandang kanan kiri yang sepi, dan bingung apakah perlu menelpon untuk dijemput, tapi berhubung masih jam 3 pagi, ga enak juga kalo minta dijemput, soalnya pas semalam dah bilang "Mungkin nyampai kudus sekitar jam setengah 5 om, pas Subuh", sekalian olahraga TS berjalan kaki ± 15 menit untuk sampai tujuan. Cuma satu kata untuk melukiskan perjalanan malam ini, Mantaf abis, jalan seperti sudah di booking untuk bis HR 91 sang wali bisa melesat terbang mengarungi pantura, walaupun sepi dari adegan selap selip kanan kiri. Start from Rawamangun 18.30 dan turun di Ngembal Kudus 03.00 pas.
Hari ke 3 perjalanan, masih belum menentukan kapan dan mau naik apa perjalanan berikutnya, apa mau melanjutkan perjalan sore ini dengan perjalanan estafet atau dilanjutkan besok dengan 1 kali perjalanan. Gampanglah mau naik apa yang penting jalan - jalan dulu menyusuri kota kudus, sapa tau pas ditengah jalan bisa tercerahkan galau ini. menyusuri kudus, mampir dulu ke masjid yang menjadi ikon kota kudus, keliling lagi nyari yang seger-seger dapat es tape ketan maknyus jg rasanya. pas perjalanan menuju pulang ke rumah iseng - iseng aja mampir ke pool nusantar getas tanya - tanya bis kejogja berangkat jam berapa, dan ternyata ada perjalanan besok pagi dan TS memilih yang jam 7, bayar tiket buat 2 orang dan selesai sudah kegalauan mau naik apa ke jogja.
Besok paginya pas mau berangkat, udah ketar ketir aja karena mempet banget waktu berangkat ke pool, semoga bisa nyampe sebelum jam 7 kata om-nya TS, dan ternyata benar nyampe disana sangat pas jam 7 tidak kurang tidak lebih. Pamit dan naik kita bis berwarna kuning, ternyata banyak juga penumpangnya, kayaknya pas kemarin booking tiket masih banyak kursi yang kosong, dan kursi TS pun sudah ditempati oleh duo mbak-mbak, yang akhirnya langsung tersingkir setelah TS menunjukkan tiket yang udah ada tempat duduknya. Selama perjalanan menuju semarang ternyata bis ini juga banyak naikin penumpang dijalan, TS sempat bingung juga katanya bis patas tapi koq yang naik bisa sampai pada berdiri didalam, tapi g masalah juga buat TS karena jam segini kan waktunya orang berangkat kerja.
Masuk Semarang dan banyak juga penumpang yang pada turun. Kalo boleh dibilang perjalan kudus semarang agak nyantai dan masuk terminal terboyo sekitar jam 9.00, ngetem dulu dan berangkat sekitar setengah jam kemudian menuju Jogja, dan berhenti lagi diagen nusantara untuk ngambil penumpang, sekitar 15 menit dan bis melanjutkan perjalanan menuju Jogja kembali. selama perjalanan menuju Jogja boleh dikatakan kecepatannya normal lah, g ngebut - ngebut bgt tapi juga g pelan - pelan banget, mungkin juga karena perjalanan siang sehingga boleh dikata jalan tu lagi ramai gitu. dan Akhirnya sekitar jam setengah 1 bis mendarat di terminal jombor Jogja disana sudah terparkir si scania yang diperjlanan sekarang TS g kesampaian untuk naik armada scanianya nusantara, mungkin lain kali bakal beruntung.
Tujuan berikutnya sudah pasti ke pusat kota Jogja yaitu malioboro, naik bis 2A menuju malioboro dengan penumpang yang tidak begitu ramai jadi ngerasa nyaman aja walaupun bawaan segede gambreng, sebentar aja di jogja yang penting dah jalan-jalan menyusuri malioboro dan pasar beringharjo. Lepas jam 15.30 kita menuju ke terminal giwangan dan tentunya masih menggunakan trans jogja bis 3A. perjalanan kurang lebih 45 menit untuk nyampe giwangan ga tau perjalanan ini cepat atau lama, tapi bagi TS lumayan jauh jg jalan yang ditempuh jadi y wajar kalo lama.
Setelah nyampe di terminal giwangan langsung menuju ke pemberangkatan ke Cilacap, sebenarnya kedatangan pas jadi bisa ikut bis yang berangkat jam setengah 5, tapi apa daya sepertinya bis yang setengah 5 tidak terlihat jadilah kita berangkat jam 17.00. Segera pesen untuk booking tempat duduk dan setelah menunggu lama TS naik ke Bis Efi dengan bodi Jetbus HD2. Jam 17.00 bis keluar dari terminal menyusuri ring road selatan dengan jalan yang mindik2 alias alon alias pelan sampe Ambar Ketawang, dalam hati TS berucap mungkin setelah keluar dari ambar ketawang bis akan menunjukkan aksinya.
Keluar dari ambar ketawang bis lumayan lebih cepet dari sebelumnya, kecepatan masih seperti biasa untuk bis - bis jurusan Cilacap Jogja, pokoknya speedometer mentok 80km/jam langsung netral gitulah. masuk daerah kebumen yang jalan cendrung sudah sepi bis g pernah memacu kecepatan lebih dari 80 km/jam, mungkin biar hemat jatah solar kali y. menyusuri jalan dari Buntu sampai Maospun masih yang sepi pun gigi netral masih menjadi andalan dari driver efisiensi ini. harapan untuk mencapai Cilacap lebih lebih cepat ternyata sirna, perjalanan Jogja Cilacap masih sama seperti dulu pas naik kelas ekonomi, sama - sama 5 jam. Yang membedakan mungkin kenyamanan, ada TV buat muter klip dangdut koplo, ber AC dan dapat Teh botol sebagai teman perjalanan. mungkin buat orang yang mau mencari nyaman rekomended naik efi tapi kalo memburu waktu atau speed hunter harus Dipertimbakan lagi untuk naik bis satu ini.
Sekian Reptour dari TS, maaf kalo lama dalam menyelesaikannya, dan juga untuk foto yang tidak ada sama sekali. semoga bisa buat report lagi dengan gambar yang menyertai, amin...
Penampakan tiketnya biar afdol
![]() |
Tiket all buat 2 orang |
Komentar
Posting Komentar