Menuju kota di pesisir selatan Indonesia Part 2

Memasuki tanggal 23 Des 2015 H-1 menjelang libur panjang akhir tahun, semua persiapan sudah dikumpulkan dan packing pun sudah beres, dan akhirnya sampai lewat jam 1 malam mata ini baru bisa terpejam, capek packing dan juga persiapan yang lainnya. Besok paginya karena berangkat sekitar jam 11.00, kita keluar dulu sarapan sekalian isi bensin full tank biar nanti ga ngembun tangki bensin pas ditinggal lama. Sekitar jam 8.00 ada telp masuk

A: Halo dengan pak Radhitya
R: Iya Betul pak
A: Ini Agen pahala kencana pak, bapak berangkat hari ini ke rawamangun Jakarta y??
R: Iya pak
A: Gini Pak, bis kita mengalami keterlambatan pak, mungkin jam 11 baru bisa masuk ke palembang.
R: G masalah pak kalo gitu kan memang jam segitu berangkatnya
A: Buka begitu pak, Bus baru masuk mungkin jam 11 malam nanti, soalnya sekarang armada baru keluar dari kapal di Bakaheuni
R: (Jedeng, krik krik krik krik........ pikiran langsung kacau)
A: Bapak kalo mau berangkat mungkin baru bisa besok pagi
R: Waduh mas, g bisa kalo harus berangkat besok. Soalnya saya masih ada lanjut perjalanan besoknya
A: Kalo Bapak mau cancel gpp, nanti kita refund uang tiketnya
R: Nanti kita kabari lagi mas kita mau refund apa g (masih kacau bgt soalnya jadi y masih ngawang2)
A: Baik Pak, hubungi saja kalo mau batal. kita masih mau menghubungi penumpang lainnya dulu
R: iya Mas, Makasih

Langsung pikiran kemana - mana, batal dah liburan, hangus semua duit booking. Sambil ngecek harga tiket pesawat buat tanggal 24 Des & 25 Des besok, yang harganya naudzubillah mahal2 banget, akhirya terbelilah 2 tiket pesawat batik air untuk penerbangan pagi jam 06.00 dengan harga 2 kali lipat dari harga tiket bis, Rp 576.000 per tiket pesawat VS Rp 250.000 per kursi bus. Tiket Pesawat sudah di booking, tinggal ngurus refund tiket yang dikembalikan 100% tanpa ada potongan. Tekor 500 ribu dah, padahal perjalanan belum dimulai hadeh :(.

Penampakan 2 tiket Bus Pahala Kencana Palembang - Rawamangun



Nyari - nyari info penyebab bus bisa jam 8 pagi masih di bakaheuni, ternyata dari sore hari sampai dini hari tanggal 24 Des kendaraan di tol Jakarta - Merak macet total, g bergerak sama sekali, dan baru bisa terurai setelah melewati tengah malam. Wajar dah bis baru nyampe jam 8 pagi di Bakaheuni.

Besok pagi berangkat ke bandara dan naik pesawat, ga ada yang menarik untuk diceritakan selama proses keberangkatan naik pesawat sampai landing di Bandara Sukarno Hatta. karena y semuanya standar check in nunggu masuk pesawat, masuk pesawat, take off, landing, ngambil bagasi, udah gitu aja ga ada yang spesial. Setelah lama sekali g turun di Su Hat, ternyata ada yang baru untuk armada pemadu moda Bandara Su Hat - Bekasi, selain harga yang sudah naik dari terakhir kali yaitu 30.000 menjadi 45.000, ada juga e tiket yag dibayar diatas bus, jadi untuk jurusan Bekasi semua penumpang bayar diatas ada juga yg mungkin bayar dengan cara lain, tapi masih tetep online, g tau bagaimana tapi yang pasti mereka dah punya kertas gitu, pokoknya gitu lah he..he..he.. Akhirya sampai di Bekasi dan menuju rumah naik angkot 05 dan 37 untuk nyampe Jati Asih dari Terminal Kayuringin.

Istrirahat dulu dirumah bekasi untuk persiapan perjalanan nanti malam mengarungi pantura, cek tiket yang sudah ada ditangan walaupun belum lunas pembayarannya.



Tertulis di tiket jam keberangkatan armada pukul 15.30, Ok lah se jam sebelumnya harus sudah berangkat dari rumah kalo begitu. Jam 14.30 berangkat dari Jati Asih menuju Pinang Ranti tentunya setelah memesan kendaraan utk mengantar, memakai salah satu aplikasi yaitu Grab Taxi uang 50ribu pun dikeluarkan untuk perjalanan kurang lebih 30 menit dari Jati Asih, lebih pasnya lagi 41 ribu untuk perjalanan tersebut.

Sampai diterminal agak tercengang juga dengan bentuk dan keadaan terminal Pinang ranti, sudah berubah jauh dari bentuk sebelumnya yang kaya halte aja, masih ada lahan kosong tapi sekarang dari luar saja sudah jadi bangunan yang megah. Walaupun perkerjaan belum selesai tetapi sudah terlihat bakal ada terminal baru yang cukup cantik disini. Masuk kedalam mencari agen untuk melunasi sisa uang yang belum dibayar, dan dibuat tercengang sekali lagi ketika si agen memberitahu uang yang harus dikeluarka utk melunasi sisanya. Ternyata untuk perjalanan ini ada kenaikan harga sampai 40% sendiri, dari harga normal 200 ribu menjadi 280 ribu, waduh tekor untuk yang kedua kalinya. Tapi mau gimana lagi ini yang namanya resiko perjalanan kalo bertepatan dengan libur panjang, ga ada yang bisa diprediksi. Uang sudah dibayarkan dan disuruh menunggu sama agennya, kata dia, " Masnya tunggu aja, ntar aku bengok2 kalo bisnya datang".

Sudah lewat jam keberangkatan dan armada pun belum terlihat, baru sekitar pukul 16.00 terlihat ada bis Haryanto dengan livery warna merah memasuki terminal Pinang Ranti, ga lama ada yang berteriak juga, "Haryanto, Kudus, Bojonegoro monggo naik ke bis". Naik kebis dan menuju hotseat yang sudah dipesan, bangku no 1 dan 2, armada HR 56 ternyata yang akan mengantarkan kita ke kudus, bukan HR 65 atau 134 seperti yang dijanjikan sama Agen. Ga masalah mau HR berapa saja, kita coba saja sensasinya armada HR yang satu ini.

Pukul 16.20 armada take off dari Pinang Ranti setelah cek penumpang.yang lumayan lama, karena mungkin ada yang ga sesuai sama catatan agen. Ga masalah buat kita mau nunggu berapa lama, asal jangan batal aja keberangkatan ni bis. Keluar dari terminal bis dipacu santai, menyusuri jalan Taman Mini juga masih normal saja, baru setelah memasuki jalan tol pedal gas mulai dibejek dalam, apalagi dari kaca spion sopir terlihat armada HR lain sudah ada yang dibelakang begitu armada memasuki tol. Baru setelah melewati Bekasi Timur terlihatlah armada yang dari tadi menguntit dibelakang, HR 117 "Netral New Style" melakukan blong kanan. Boleh dibilang sopir pinggir ini bawanya alus tapi kenceng, melewati jalan tol yang ramai lancar seperti tidak ada kendala yang berarti goyang kanan goyang kiri sampai bahu jalan pun dilibas sama HR 56 ini. Mampir dulu di rest Area KM 57 buat isi bahan bakar, disitu ketemu armada HR lainnya, HR 66, 79, 144 yang dapet giliran ngisi di depan kita , 117 dan 2 HR lagi yang mengantri. Dan ternyata ngisinya lumayan lama, jadi istilahnya kalo pit stop itu dah ditinggal sama yang baru masuk, hehehe. Monggo dinikmati videonya pas mengarungi tol Jakarta sampai Palimanan Cirebon.



Sekitar jam 19.00 bis masuk ke rumah makan Kalijaga di Cirebon, gada yang spesial dari menu yang tersaji, nasi rames atau nasi soto tinggal dipilih saja. Menu nasi rames mie goreng, soup, dan pilih salah satu antara telor atau ayam, untuk rasa so far so good lah lumaya enak. Cuma ada yang kurang dari resto satu ini dan mungkin sama juga untuk kebanyakan resto di pantura, toilet terlalu menawarkan bau yang kurang begitu di inginkan alias pesing ditambah puol dah baunya. Cukup setengah jam di rumah makan kalijaga, pukul 19.30 HR 56 "Red Devils" meninggalkan rumah makan dengan driver 2 sebagai pilotnya. Cara membawa driver tengah langsung terlihat begitu memasuki jalan pantura, bejek pedal gas langsung dalam dan mobil dibawa lari kencang mengejar armada yang terlebih dahulu meninggalkan RM, tidak lupa tempel dulu baru goyang. Korbannya bisa lihat bagian akhir video diatas, pas overtake 3 Harapan Jaya, saudaranya HR 66, dan satu bis Coyo.

Memasuki Brebes jalan mulai padat dan akhirnya macet parah dijumpai, masuk Tegal pun masih padat merayap, dan macet parah kembali ketika akan memasuki Pemalang, Blong kanan sampai 4 jalur bahkan di jabanin sama armada ini, dan itu pun masih kurang sampai armada harus masuk kejalan tikus yang tembus di pusat kota Pemalang. Monggo silahkan dinikmati rekamannya


Bener juga, memasuki kota Pemalang lalin lancar jaya tidak ada kemacetan panjang yang menghambat perjalanan. Tetapi begitu keluar dari kota tersebut ketemu lagi dengan kemacetan panjang. Ada kejadian lucu, pas armada lagi blong kanan ada polisi yang suruh masuk tu bis2 yang nyerobot jalur kendaraan lain. udah masuk semua tu bis mulai HR 144, 117, Bejeu B14, kita ikut masuk juga tapi baru jalan ga nyampe 10m sudah ada celah dan pak pol lagi jalan kebelakang, bus langsung blong kanan lagi walaupun cuma mungkin cuma 100 m tapi lumayanlah hehehe, bisa liat tu kejadiannya di bagian akhir video berikut, sampai mba2 yang duduk dibelakang sopir ketawa ngliatnya. Silahkan dinikmati aksinya di video dibawah


Memasuki Pekalongan Lalin sudah mulai agak lancar, bis bisa lari tanpa ada yang menghentikan lagi mosak masik, salip kanan kiri gada halangan, huahahaha lebay banget y bahasanya. Tapi g juga sih, sempat ada macet lagi karena ada kecelakaan, cuma g lama, cepet gitu laluinya g seperti yang di Brebes ma Pemalang. Masuk Batang pun boleh dibilang lancar sampai saya tertidur pas ngrekam perjalanannya. Cekidot 2 video terakhir perjalanan bersama HR 56.



Terbangun ketika bis mau minum solar lagi di SPBU daerah weleri kali ya, liat jam ternyata jam 1.30 pagi. Banyak juga HR lainnya yang mau minum ni solar ada mungkin sekitar 8 HR yang ngumpul tapi yang inget cuma HR 110 karena isi disebelah kita, yang lainnya gada yang ingat hehehehe. Setelah selesai minum, bis dipacu menuju kearah timur gas dibejek sampai pol, tahu darimana gas pol??,"awalnya ga paham kenapa si driver ngangkat kaki kanan sambil ketawa ke crew yang berdiri dipintu keluar, ga lama setelah itu tahu - tahu mas Sopyan ngangkat botol aqua yang masih penuh dari pedal gas", weleh gas pol  tadi berati (kata saya dalam hati).

Setelah memasuki Kota Semarang ternyata kendaraan menurun tenaganya, gas sudah mentok tapi bis ga bisa lari maksimal kata sang driver, padahal kalo liat di GPS selama tenaga yang katanya turun kecepatan masih bisa 100km/jam. Positif  Trouble ini, bis berhenti dulu, trus g tahu diapain mesinnya yang pasti bis meraung garang pas tune up gitu. Berhenti sekitar 10 menit untuk perbaikan dan bis berjalan lagi dengan kecepatan yang lebih nendang. Mengarungi Semarang, Demak, dan akhirnya sampailah dikota Kudus, dan kita pun turun di samping terminal Kudus tepat pukul 3.15. Tidak lupa kita mengucapkan terimakasih ke sopir da crew HR 56 yang sudah mengantar kita dengan selamat ke Kudus. Berangkat Pinang Ranti 16.20 sampai Kudus 3.15,  Jakarta - Kudus 11 jam, waduh lama juga y perjalanan malam ini

Jam 3 pagi turun diterminal, emang mau tidur dimana?? pengin tau kelanjutannya?? tunggu ceritanya di part selanjutnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Iwak Anyar

Kanker Nasofaring / Carcinoma Nasofaring / Kanker Rongga hidung Part 1