Menuju kota di pesisir selatan Indonesia Part 5 (Finale)

Sampai diterminal Bungurasih jam 4 pagi, mau ngapain jam segini disini??kenapa malah bingung begini y??. Sebenarnya bingung karena bus yang di incar jalannya ternyata hanya sore hari sekarang, bukan cuma EKA saja tetapi Sumber Rahayu pun untuk keberangkatan pagi tidak jalan untuk hari ini, dan juga untuk hari - hari berikutnya sampai waktu yang belum jelas. Oklah, cari masjid atau tempat dulu buat solat subuh, menyusuri jalan dibelakang shelter pemberangkatan dan ketemu juga tempat sholat & juga kamar mandi, ngga perlu masuk kedalam bangunan utama terminal kalau begitu. Sholat sudah selesai, semua keperluan buang membuang sudah beres semua, saatnya menuju shelter pemberangkatan bus, tapi sebelum itu berjalan dulu kedalam gedung terminal untuk mencairkan uang yang masih tersimpan di mesin ATM.

Penampakan Purabaya dipagi itu

Yang paling tengah, shelter tujuan pemberangkatan berikutnya
Berjalan lagi ke belakang untuk mengangkut barang bawaan dan sebenarnya saya disini masih bingung, apakah mau menunggu sampai sore atau langsung naik armada EKA menuju ke Jogja?? Cari info lagi untuk SR yang pemberangkatan pagi, dan ternyata infonya masih sama seperti tadi, "Pemberangkatan pagi untuk hari ini sedang tidak ada". Fix ini (fix galau maksudnya) antara menunggu sampai sore atau naik EKA saja pagi. Dan ternyata keinginan segera untuk mencapai kampung halaman mengalahkan keinginan untuk menaiki armada cepat Surabaya - Cilacap yang baru berangkat sore nanti.  OK lah sudah diputuskan untuk naik EKA pagi, itung - itung sekalian nyobain sensasi naik EKA pagi apakah masih joss seperti jika perjalanan malam hari, dan berjalan menuju shelter pemberangkatan Patas Jogja. Karena masih galau jadwal keberangkatan Armada ke Cilacap maka saya tanyain ke crew yang baru memarkirkan armadanya di shelter keberangkatan:
R: Pak, bis yang ke Cilacap pemberangkatan pagi sudah ga ada nggih??
C: Pagi sudah ga ada pak, adanya sore jam 5 sama jam 6
R: Tapi dulu pernah jalan pagi kan y pak??
C: Pernah pak, tapi sekarang ga lagi
R: O.. gitu, makasih nggih pak. naik jogja mawon berati
C: Nggih monggo naik ini aja.

Setelah armada yang didepan berangkat barulah kita naik ke bus tersebut, dan tidak lupa menaruh tas dibagasi biar tempat duduk longgar buat selonjoran. Hot seat langsung kita tempati karena memang belum ada penumpang lain di armada satu ini.

Penampakan bis yang akan mengantarkan ke jogjakarta





Pukul 06.00 Bus EKA S 7297 US Start dari terminal Purabaya Surabaya Menuju Jogjakarta, Walaupun sudah sering naik EKA tetapi mungkin baru kali ini saya naik keberangkatan pagi, baik dari Surabaya maupun Jogja belum pernah saya ikut angkatan pagi dan ternyata....(ikutin saja ceritanya sampai selesai ya hehehe). Armada dipacu santai saja menyusuri jalanan Sidoarjo ke Mojokerto, sepanjang jalan ini ternyata banyak juga penumpang yang naik. Karena memang okupansi penumpang yang belum penuh lumayan sering juga armada menghentikan lajunya untuk menaikkan penumpang. Saya kira kegiatan menaikkan penumpang bakalan berhenti ketika armada penuh, karena memang ketika armada penuh bus melaju dengan pasti menuju Jogja tanpa ada halangan yang berarti, ternyata tidak seperti itu untuk perjalanan EKA ini, ketika ada penumpang turun maka akan langsung dicarikan penumpang pengganti.

Berikut beberapa video perjalan yang terekam Sepanjang jalan Mojokerto sampai Nganjuk

Part 1

Part 2


Sekitar pukul 09.00 armada melewati perbatasan Nganjuk - Madiun. Sepanjang perjalanan lalu lintas tidak terlalu ramai dan bis masih bisa dipacu cukup kencang melintasi jalanan lintas jatim ini. Hanya butuh satu jam perjalanan untuk melintasi madiun menuju daerah perbatasan dengan Ngawi. Sekitar pukul 10.30 armada berbelok kanan untuk masuk Rumah Makan Duta Ngawi, masuk ke RM dan menyerahkan kupon makan yang sudah tertera menu yang bisa dipilih. Pilihan saya selalu dan pasti Nasi Rawon kalo dirumah makan ini karena cukup bisa menghangatkan badan menurut saya, apalagi kalau pas perjalanan malam berasa cocok sekali menu yang satu ini.

Waktu berhenti di RM Duta



Si EKA bersama punggawanya
Cukup setengah jam di rumah makan ini armada diberangkatan lagi menuju kota Jogjakarta dan di RM ini pun armada sempat menaikkan penumpang lagi, sejak keluar dari rumah makan ternyata ada temannya yaitu EKA semarangan.

Video Ngikuti EKA Semarangan



Ketika mengarungi jalanan dihutan Ngawi ada cerita dari crew bus kalau bis ini sebenarnya adalah bus buat ke Cilacap, tetapi karena ada sesuatu hal makanya busnya sementara dipakai untuk jurusan Jogja dulu. Selain itu dia cerita juga kalau ternyata beberapa malam yang lalu ada bus EKA yang laka didaerah sekitaran jembatan (pas cerita pas lewat jembatannya), sopir yang bawa meninggal ditempat kejadian karena badannya terjepit oleh setir bus. Sopir tersebut baru di EKA dan mungkin belum kenal medan sehingga laka dengan truk semen tidak bisa dihindari begitu kata crew tersebut. Sebenarnya kabar ini sudah saya ketahui dari semalam ketika membaca kabar dari groupnya Eka, dan tidak nyangka juga bisa mendengar ceritanya langsung dari crew tentang detail kejadian tersebut. Semoga Crew EKA yang mengalami musibah tersebut mendapat tempat yang layak disisi Nya amin...

Sambil Ngobrol dengan crew tidak terasa pukul 11.40 bus sudah memasuki perbatasan Jatim dengan Jateng. Menaikkan atau menurunkan penumpang pun sudah menjadi pemandangan yang biasa untuk perjalanan dihari ini. Mulai dari Sidoarjo sampai Sragen silih berganti penumpang yang naik turun, mungkin karena waktu yang longgar kalau perjalanan siang sehingga crew bisa mencari penumpang sebanyak mungkin, tetapi tetap kalau penuh, armada juga tidak memaksa menaikkan penumpang lagi. Sekitaran Palur dua Armada EKA ini berhenti untuk bertukar penumpang, setelah pertukaran penumpang selesai sepanjang perjalan crew bus ngomel trus sampai sopirnya berkali - kali tanya,"kenapa bro??". Sambil ngitung jumlah setoran sama penumpang ternyata ada yang tidak sesuai yang dibayarkan oleh crew EKA Semarangan jadi tekor di armada ini. Berkali - kali telepon crew semarangan mengenai masalah tersebut, dan minta nanti di terminal Solo dibereskan semuanya, ga mau tombok lagi kata crew EKA ini. Berhenti di Terminal Tirtonadi untuk menyelesaikan masalah setoran, dan ternyata semua sudah pas, crew EKA ini yang salah hitung jumlah penumpang hahaha, namanya juga manusia tempatnya salah menghitung kalau benar namanya jadi kalkulator hehehehe.

Sepanjang perjalanan menuju Jogjakarta dari Solo armada tidak menaikkan penumpang lagi, sehingga bis bisa berlari maksimal menyusuri jalan Solo Jogja. Pukul 15.04 bus EKA S7297 US landing diterminal Giwangan Jogjakarta, perjalanan siang hari ternyata sangat melelahkan buat saya, dari Surabaya ke Jogjakarta ditempuh 9 jam dari pukul 06.00 - 15.04 waktu sangat lama buat saya untuk menempuh perjalanan Surabaya - Jogjakarta. Selama ini setiap perjalanan malam hari sangat jarang armada berhenti berhenti ditengah jalan untuk menaikkan penumpang, bukan sangat jarang lagi mungkin tidak pernah selama saya naik EKA dan bus berhenti ditengah jalan untuk menaikkan penumpang. Jadi mungkin buat saya yang tidak pernah naik angkatan pagi terasa aneh juga dengan kegiatan naik turunnya penumpang selama perjalanan. walaupun dari segi kecepatan, saya rasa tidak jauh berbeda dengan perjalanan kalau malam hari kalau penumpang penuh.

Video menyusuri jalan raya Solo Jogja



Setelah melaksanakan Ishoma, sekitar pukul 16.00 kita berjalan menuju shelter pemberangkatan menuju ke Cilacap, berharap ada armada kuning yang sudah bersiap dishelter ternyata warna pink armada yang sedang  bersiap di shelter pemberangkatan menuju ke Cilacap. Berjalan terus menuju orang yang sedang duduk dipojokkan dan langsung memesan tempat duduk untuk ke Cilacap, "Mas, ke Cilacap 2 orang". Tidak perlu menunggu lama langsung kita dapat potongan dengan kursi 18 - 19, yup ditengah - tengah ini, bakalan bobo mania sepertinya hehehehe.

Beberapa penampakan yang sempat terabadikan disaat menunggu keberangkatan





Sekitar pukul 16.35 Bus Efisiensi dengan warna pink dishelter bergerak mendekati kerumunan penumpang yang akan menuju ke Cilacap, dari beberapa kali naik bis dari terminal Giwangan hampir semua penumpang yang naik dari sini semuanya menempati tempat duduk sebelah kanan. Sekitar pukul 16.44 armada meninggalkan terminal Giwangan, menyusuri ringroad selatan Jogja dengan santai saja. Bus berhenti lagi di Ambar Ketawang untuk menaikkan penumpang dan tempat duduk sebelah kiri langsung penuh, sepertinya okupansi penumpang efisiensi selalu penuh, karena setiap naik bus ini armada selalu full seat. Berhenti cukup lama juga disini sekitar 15 sampai 20 menit kalau tidak salah, dan tiketpun dibagikan disini.

Penampakan tiket



Sekitar pukul 17.40 armada diberangkatkan dari poll Ambar Ketawang, bus dipacu agak kencang dari saat melintasi ring road selatan tadi, lumayanlah walaupun jalanan cukup ramai di sore itu. Pas sudah melintasi keramaian tadi bus dipacu kembali menyentuh kecepatan 80 - 90 km/jam, tapi mungkin seperti kebanyakan armada Jawa Tengah bagian selatan, gigi netral selalu tersentuh disaat raungan mesin sudah cukup tinggi, namanya juga penghematan hehehe. Dan saya sendiri pun ga tau kenapa setiap ada sopir aliran netral mania pasti juga menjadi bobo mania hehehe. Lupa pas melintasi daerah mana, Kulon Progo mungkin mata langsung terpejam dan tidak tanggung - tanggung baru bangun pas bus dinyalakan lampu kabin dan setelah itu penumpang dipersilahkan untuk turun. Waow lama juga tidur tadi nyenyak sekali sepertinya, turunlah saya dan beberapa gambar dari armada ini terabadikan juga akhirnya

Efisiensi Jogja - Cilacap




Berhenti sekitar 15 menit, dan armada diberangkatkan kembali menuju Cilacap. Dan langsung pules lagi tidur kita hahaha, terbangun mungkin sekitar tambak dan bus sedang berhenti bermacet - macet ria. Karena mata masih terasa berat terlelap lagi kita dan tebangun pas sudah memasuki kota Cilacap, mantap juga bus satu ini bisa membuat orang tertidur dengan sangat lelap, hampir sama mungkin sama GH merah yang mengantar ke Surabaya tadi malam hahaha. Satu yang menjadi tanda tanya didiri saya, Kenapa selalu begini ketika naik armada penganut netralisme, pasti tertidur sangat lelap, ga tau itu karena armada yang nyaman atau badan saya yang mungkin benar - benar capek. Sekitar pukul 23.00 armada menyentuh garis finish yaitu terminal Cilacap. Tanya ke Mbak nya (Crew bis Efi perempuan ya),"Mbak, ga masuk ke kota ya??", Mbaknya," Ga mas, terakhir terminal". Ok lah kalo begitu, turun kita, mengambil barang dibagasi dan naik becak kerumah, deket koq rumah saya, cukup 10 menit saja naik becak sampai turun dirumah. Setelah sampai dirumah dan
ngobrol - ngobrol, ternyata ditambak sedang ada perbaikan jalan, dan pasti macet parah jika lewat situ

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kolam Iwak Anyar

Kanker Nasofaring / Carcinoma Nasofaring / Kanker Rongga hidung Part 1

Menuju kota di pesisir selatan Indonesia Part 2